Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Konsep Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital

Konsep Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital
Konsep Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital

Dalam hampir seluruh bagian hidupnya, manusia tidak pernah mampu melepaskan diri dari kegiatan berinteraksi dengan manusia lainnya. Hal itu terjadi karena manusia adalah makhluk sosial yang harus tetap berhubungan dengan manusia lain, dan setiap manusia memiliki keterbatasan. Setiap manusia tidak dapat diukur sama  dalam hal pengetahuan  dan  keterampilannya.  Dalam  tata  kehidupan  manusia,  masing-masing selalu berusaha mengisi kerja sama dengan orang lain menggunakan pengetahuan dan keterampilannya.  Manusia yang berguna adalah mereka yang mampu memanfaatkan pengetahuan  dan  keterampilan  yang  dimilikinya  untuk  menyelesaikan  masalahnya sendiri atau untuk membantu menyelesaikan masalah orang lain. Keterbatasan  pada  diri  manusia    merupakan  akar  masalah.  Manusia  selalu memiliki masalah dalam setiap bagian hidupnya    karena keterbatasannya. Kelebihan seseorang  yang  dapat  menyelesaikan  kekurangan  orang  lain.

Dalam perkembangannya,  kelebihan  seseorang  inilah  yang  sering  menjadi  kekhasan pengetahuan  dan  keterampilan  seseorang.  Tujuan  akhir  dari  upaya  mencari pengetahuan  dan  melatih  keterampilan  serta  menyelesaikan  masalah  ,  adalah mencapai kehidupan yang lebih baik bagi dirinya dan orang lain. Menemukan  masalah  adalah  kegiatan  awal  sebelum  menyelesaikannya.Kemampuan ini merupakan kerja nalar berdasarkan kondisi dan fakta yang terlihat dan yang mungkin tidak terlihat. Seseorang berpikir untuk mendapatkan solusi yang menjadi arah utama untuk menyelesaikan masalah

Manusia selalu ingin tahu untuk mendapatkan solusi. Keingintahuan inilah yang pada dasarnya mendorong seseorang berpikir. Kegiatan berpikir tidak akan berhenti sebelum menemukan solusi. Ketika pengetahuan dan keterampilannya tidak mampu menemukan solusi, dia bertanya kepada orang lain, atau meneliti masalah tersebut, sampai didapatkannya solusi yang tepat.

Dalam  proses  berpikir  menemukan  solusi,  terdapat  saat  penting,  ketika menemukan  sesuatu  dalam  pikiran  kita.  Seolah-olah  otak  kita  diterangi  cahaya, mungkin  hanya  sepersekian  detik.  Tiba-tiba  muncul  sebuah  ide  cemerlang, menemukan solusi. Saat itulah yang oleh para ahli dikatakan sebagai saat  A-ha. “Aha,  aku  tahu”,  demikian  seolah-olah  otak  kita  berkata.  Atau,  karena  demikian cemerlangnya hasil pikir kita, bahkan mulut kita ikut mengucapkannya, tanpa sengaja.

Saat A-ha, bukan tujuan kita berpikir. Tahu  itu penting.  Akan tetapi hanya sekadar tahu, tidak cukup. Hal yang kita temukan harus dibandingkan dengan hal lain yang kita temukan pada ‘saat A-ha’ yang lain. Beberapa solusi    diperbandingkan. Seseorang masih  harus  berpikir.  Solusi  terbaiklah    yang  terpilih  untuk  menjadi  solusi  atas masalah yang dihadapi.

Ketika  seseorang  berpikir,  dia  tidak  kehilangan  apa  pun  dari  dalam  dirinya. Bahkan,  seseorang harus meneroka  (melakukan eksplorasi),    melakukan penjelajahan, berdasarkan pengetahuan yang telah dia miliki, untuk mencari solusi. Proses berpikir dan meneliti serta menemukan solusi merupakan proses menemukan pengetahuan.

Keingintahuan seseorang sudah muncul sejak kecil. Rasa ingin tahu ini    makin besar.  Bahkan,  karena  terbatasnya  kesempatan  bertanya,  ada  hal-hal  yang  masih belum  diketahuinya  terbawa  sampai  dewasa.  Bagaimana  cara  seorang  anak memuaskan  rasa  ingin  tahunya  dengan  selalu  bertanya,  sering  kita  lihat  dalam kehidupan.

Berjuta  pertanyaan  dalam  diri  seseorang  mulai  terjawab  ketika  dia  belajar  di sekolah, membaca  Bahan Ajar, bertanya pada orang lain,  dan kesempatan lainnya. Kegiatan-kegiatan  tersebut  merupakan  awal  dari  upaya  memuaskan  keingintahuan yang lebih luas.


Sumber: Bahan Ajar Sumulasi Digital SMK/MAK
Pesan Sekarang